Sidang Bencana Kanjuruhan Bekas Dirut PT LIB Ditegur Hakim karena Menjawab Mungkin saat Ditanyakan Beskal

Sidang Bencana Kanjuruhan Bekas Dirut PT LIB Ditegur Hakim karena Menjawab Mungkin saat Ditanyakan Beskal

Ketua majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya, Abu Achmad Sdqi Amsya, sempat menyapa sisa Direktur Khusus PT Liga Indonesia Baru Akhmad Hadian Lukita karena menjawab ‘mungkin’ atas pertanyaan penuntut umum. Hadian datang sebagai saksi dalam kelanjutan sidang kasus bencana Kanjuruhan dengan tersangka ketua panitia eksekutor laga Arema FC Abdul Haris dan security officer Suko Sutrisno, Selasa, 24 Januari 2023.

Sebelumnya penuntut umum dari Kejaksaan Negeri Malang bertanya pada Akhmad Hadian Lukita apa dia mendapatkan laporan berlangsungnya kekacauan di Stadion Kanjuruhan sesudah laga Liga 1 di antara Arema FC versi Persebaya usai pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Hadian berkelit dia tidak langsung mendapatkan laporan masalah bencana berdarah itu.

“Jika secara laga satu demi satu saya tidak mendapatkan laporan. Umumnya saya merangkum (laporan) satu bulan sekali atau saat mendekati perputaran pertama usai,” katanya.

Saat dihujani beskal laporan dari siapakah yang direkap Hadian itu, dia menjawab dari teamnya sendiri. Saat dipertegas beskal apa team Hadian kumpulkan laporan laga dari beberapa panpel, ia menjawab, “Mungkin.”

Ketua majelis Abu Achmad juga menyapa Hadian supaya tidak menjawab “mungkin. ” Hakim minta Hadian menjawab dengan “tidak paham” jika memang betul tidak punyai jawaban atas pertanyaan beskal.

Sesudah ditegur majelis, jawaban Hadian beralih menjadi “tidak paham” saat beskal penuntut melemparkan pertanyaan yang serupa. Ia berkata jika laporan-laporan hasil laga itu diproses di Departemen Operasional PT LIB saat sebelum disodorkan padanya. “Laporan lalu diserahkan ke saya berbentuk tercatat,” kata Hadian.

Dampak Peningkatan Suku Bunga Fed Index Dolar Menurun Hari Ini

Saat beskal bertanya siapakah yang menujuk tersangka Abdul Haris sebagai ketua panpel, Hadian menjawab jika pemilihan panpel kuasa club berkaitan, dalam masalah ini Arema FC. Beskal juga memburu apa Hadian ketahui daftar beberapa nama panpel yang dipilih club Liga 1 per tanggal 17 Mei 2022.

Hadian menjawab ketahui hal tersebut. “Itu (daftar panpel) memang disampaikan ke PT LIB sebagai salah satunya syarat perserta (persaingan) Liga 1,” katanya.

Hadian geleng-geleng saat ditanyakan beskal apa  ia mengetahui peraturan turunan mengenai kelaikan stadion yang laik peranan. Beskal selanjutnya membacakan ketentuan turunan itu, yang diantaranya berbentuk punyai IMB, SK Dinas Kebakaran di tempat dan surat pengakuan dari faksi stadion berkaitan dengan kemampuan stadion. Disamping itu gagasan bersama penyelamatan pemirsa yang dibikin bersama security officer.

Saat ditanyakan beskal apa dia mengetahui document itu, Hadian menjelaskan tidak paham. Tetapi dia berkelit jika umumnya beberapa masalah itu sudah diproses di Departemen Tehnis PT LIB. “Saya tidak paham tepatnya,” katanya.

Management Arema FC akan menimbang untuk memutuskan buyar bila dipandang tidak aman.

Management Arema FC mengatakan buka ruangan diskusi dengan beberapa simpatisan club yang umum disebutkan Aremania.

Demo beberapa simpatisan Arema FC, Aremania, di muka kantor club pada Minggu siang, 29 Januari 2023, berbuntut kacau.

Menurut Gibran, pelemparan ke bis pemain Tepat Solo muncul karena polisi kurang tegas dalam kasus Bencana Kanjuruhan

Polri melangsungkan kurus management penyelamatan stadion dengan pelatih dari Inggris dan Skotlandia.

Kata Direktur Khusus PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus ditanyakan masalah operator baru untuk Liga 2 Indonesia.

Bekas Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita menjelaskan belum memegang sebagai direktur khusus saat Stadion Kanjuruhan diverifikasi pada 2020.

Bekas Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita saat bersaksi di PN Surabaya menjelaskan Indosiar menampik agenda Arema FC versus Persebaya dimajukan.

Konsolidasi sipil memandang sidang Bencana Kanjuruhan yang diadakan di PN Surabaya penuh keganjilan. Menurutnya ada banyak hal yang disorot.

Pengakuan itu dikatakan dalam sidang kasus bencana Kanjuruhan dengan tersangka ketua panpel dan Security officer Arema FC.

 

beritadunia
https://beritadunia.biz